Pendaftaran beasiswa DataPrint sampai tanggal 25 Desember. Ayo burun daftar di !
Ryndian Gusty
Jumat, 20 November 2015
Kamis, 18 Desember 2014
Soal-soal TOEFL Structure
1. Amanda
Way's career as a social reformer____ in 1851 when, at an antislavery meeting
in Indiana, she called for a state woman's rights convention.
(A) begin
(B) began
(C) have begun
(D) to have begun
2. The celesta, an orchestral percussion instrument, resembles___.
(A) a small upright piano
(B) how a small upright piano
(C) a small upright piano is
(D) as a small upright piano
3. Thomas Paine, _____, wrote Common Sense, a pamphlet that identified the American colonies with the cause of liberty.
(A) writer of eloquent
(B) whose eloquent writing
(C) an eloquent writer
(D) writing eloquent
4. Although beavers rarely remain submerged for more than two minutes, they can stay underwater ___fifteen minutes before having to surface for air.
(A) as long
(B) as long as
(C) so long
(D) so long that
5. Protein digestion begins in the stomach ____ends in the small intestine.
(A) while
(B) and
(C) how
(D) because
6. When natural gas burns, its___ into atoms of carbon and hydrogen.
(A) hydrocarbon molecules, breaking up
(B) broke up by hydrocarbon molecules
(C) hydrocarbon molecules break up
(D) broken up hydrocarbon molecules
7. _____ ballet dancers learn five basic positions for the arms and feet.
(A) All of
(B) Of every
(C) All
(D) Every
8. Some colonies of bryozoans, small marine animals, form ___with trailing stems.
(A) creeping colonies
(B) which colonies creep
(C) creeping colonies are
(D) colonies creep
9. Ruth Bader Ginsburg argued six women's rights cases before the United States Supreme Court in the 1970's,____
(A) of five winning them
(B) five winning of them
(C) of them five winning
(A) begin
(B) began
(C) have begun
(D) to have begun
2. The celesta, an orchestral percussion instrument, resembles___.
(A) a small upright piano
(B) how a small upright piano
(C) a small upright piano is
(D) as a small upright piano
3. Thomas Paine, _____, wrote Common Sense, a pamphlet that identified the American colonies with the cause of liberty.
(A) writer of eloquent
(B) whose eloquent writing
(C) an eloquent writer
(D) writing eloquent
4. Although beavers rarely remain submerged for more than two minutes, they can stay underwater ___fifteen minutes before having to surface for air.
(A) as long
(B) as long as
(C) so long
(D) so long that
5. Protein digestion begins in the stomach ____ends in the small intestine.
(A) while
(B) and
(C) how
(D) because
6. When natural gas burns, its___ into atoms of carbon and hydrogen.
(A) hydrocarbon molecules, breaking up
(B) broke up by hydrocarbon molecules
(C) hydrocarbon molecules break up
(D) broken up hydrocarbon molecules
7. _____ ballet dancers learn five basic positions for the arms and feet.
(A) All of
(B) Of every
(C) All
(D) Every
8. Some colonies of bryozoans, small marine animals, form ___with trailing stems.
(A) creeping colonies
(B) which colonies creep
(C) creeping colonies are
(D) colonies creep
9. Ruth Bader Ginsburg argued six women's rights cases before the United States Supreme Court in the 1970's,____
(A) of five winning them
(B) five winning of them
(C) of them five winning
(D) winning five
of them
10. Natural selection is defined as the process ___the course of evolution by preserving those traits best adapted for an organism's survival.
(A) to which directs
(B) of which directs it
(C) directs it
(D) that directs
11. ____ 363 miles between the cities of Albany and Buffalo in New York State, the Eric Canal helped link the Atlantic Ocean with the Great Lakes.
(A) The extension of
(B) The extension
(C) Extending
(D) Extends
12.The chief sources of B12, a water-soluble vitamin ____ stored in the body, include meat, milk and eggs.
(A) is not
(B) that is not
(C) not that is
(D) that not
13. ____ is rooted in experiments in iron and steel conducted in the nineteenth century.
(A) While the history of twentieth-century architecture
(B) The history of twentieth-century architecture
(C) That the history of twentieth-century architecture
(D) Both twentieth-century architecture and its history
14.The primary source of energy for tropical cyclones is the latent heat released when ____
(A) does water vapor condense
(B) condensed water vapor
(C) water vapor condenses
(D) the condensation of water vapor
15. Maufacturing is Canada's most important economic activity, ____17 percent of the workforce.
(A) engages
(B) and to engage
(C) that it engage
(D) engaging
10. Natural selection is defined as the process ___the course of evolution by preserving those traits best adapted for an organism's survival.
(A) to which directs
(B) of which directs it
(C) directs it
(D) that directs
11. ____ 363 miles between the cities of Albany and Buffalo in New York State, the Eric Canal helped link the Atlantic Ocean with the Great Lakes.
(A) The extension of
(B) The extension
(C) Extending
(D) Extends
12.The chief sources of B12, a water-soluble vitamin ____ stored in the body, include meat, milk and eggs.
(A) is not
(B) that is not
(C) not that is
(D) that not
13. ____ is rooted in experiments in iron and steel conducted in the nineteenth century.
(A) While the history of twentieth-century architecture
(B) The history of twentieth-century architecture
(C) That the history of twentieth-century architecture
(D) Both twentieth-century architecture and its history
14.The primary source of energy for tropical cyclones is the latent heat released when ____
(A) does water vapor condense
(B) condensed water vapor
(C) water vapor condenses
(D) the condensation of water vapor
15. Maufacturing is Canada's most important economic activity, ____17 percent of the workforce.
(A) engages
(B) and to engage
(C) that it engage
(D) engaging
Kunci jawaban
dari soal TOEFL structure di atas yaitu: BACBB CCADD CBBCD. Di bawah
kami telah berikan pembahasan terkait soal-soal TOEFL tersebut. Semoga
dapat membantu kecakapan Anda dalam menajwab soal-soal TOEFL ke depannya
terutama pada hari ujian.
Pembahasan Soal TOEFL
1.
Jawaban (B) began.
Kalimat tersebut terdiri dari dua clause:
1. Amanda Way's career as a social reformer____ in 1851 when
2. she called for a state woman's rights convention.
Anda bisa lihat bahwa clause pertama kehilangan verb (kata kerja) olehnya yang harus kita cari yaitu verb yang bisa mengisi clause tersebut. Jawaban A salah. Clause ke dua menggunakan kata kerja bentuk past (called) jadi begin yang berbentuk present tidak paralel dengan clause ke dua tersebut. Kalimat harus paralel. Jawaban C berbentu past perfect. Ingat past perfect tak akan menggunakan kata keterangan waktu yang pasti seperti pada kalimat ini. Kata keterangan waktu yang pasti pada klaimat ini yaitu in 1851. Jawaban D lebih jelas tak sesuai.
2. Jawaban (A) a small upright piano.
Kalimat ini membutuhkan objek dari kata kerja resemble = mirip.
3. Jawaban (C) an eloquent writer.
Di antara ke dua koma stelah subject itu membutuhkan appositive yang menjelaskan terkait identitas subject Thomas Paine.
4. Jawaban (B) as long as.
as long as = and.
5. Jawaban (B) and.
dua kata kerja begins dan ends. jadi dibutuhkan kata penghubung and untuk menghubungkannya.
6. Jawaban (C) hydrocarbon molecules break up.
Kata its membutuhkan Noun (phrase) setelahnya. Phrase hydrocarbon molecules sesuai dengan persyaratan in, sementara kata break up menjadi verb dari its hydrocarbon molecules.
7. kunci jawaban (C) All.
Jika menggunakan jawaban A maka seharusya all of the ballet dancers. Jawaban D salah. Kata every harus bertemu noun singular sementara dancers berbentuk jamak.
8. Jawaban (A) creeping colonies.
Kata kerja form membutuhkan object.
9. Jawaban yang benar yaitu (D) winning five of them.
Hanya saja saya kurang yakin bagaimana cara menjelaskannya. Kalau saya lihat-lihat bentuk ini masuk di reduction (adverb clause). Jadi winning five of them itu merupakan phrase yang direduksi (hasil reduction) dari adverb clause. Hanya saja yang saya lihat di buku referensi saya -Betty semua contoh Phrase hasil reduction dari adverb clause posisinya di depan kalimat. Jadi itulah mengapa saya kurang yakin dengan penjelasan terkait soal ini. Menurut saya inilah soal TOEFL. Kalau kita perhatikan di buku-buku akademik tingkat advanced banyak kalimat yg menurut kita agak aneh.
10. Jawaban yang sesuai adalah (D) that directs.
Jawaban soal ini terkait penggunaan adjective clause yang menjelaskan kata the process.
11. Jawaban yang benar yaitu (C) Extending.
Pelajari tentang reduction dalam adverb clause.
Extending 363 miles between the cities of Albany and Buffalo in New York State. merupkan hasil reduction dari the Eric Canal extends 363 miles between the cities of Albany and Buffalo in New York State.
12. Jawaban yang tepat ialah (B) that is not.
Ada dua clause:
1. The chief sources of B12 include meat, milk and eggs.
2. a water-soluble vitamin ____ stored in the body.
Clause ke dua menjelaskan subejct dari clause pertama. Clause ke dua tersebut membutuhkan verb.
13. Jawaban yang benar yaitu (B) The history of twentieth-century architecture.
Kalimat ini membutuhkas subject.
14. Jawaban yang benar yaitu (C) water vapor condenses.
Sudah jelas
15. Jawaban (D) engaging.
Mirip dengan bentuk soal no. 9.
Kalimat tersebut terdiri dari dua clause:
1. Amanda Way's career as a social reformer____ in 1851 when
2. she called for a state woman's rights convention.
Anda bisa lihat bahwa clause pertama kehilangan verb (kata kerja) olehnya yang harus kita cari yaitu verb yang bisa mengisi clause tersebut. Jawaban A salah. Clause ke dua menggunakan kata kerja bentuk past (called) jadi begin yang berbentuk present tidak paralel dengan clause ke dua tersebut. Kalimat harus paralel. Jawaban C berbentu past perfect. Ingat past perfect tak akan menggunakan kata keterangan waktu yang pasti seperti pada kalimat ini. Kata keterangan waktu yang pasti pada klaimat ini yaitu in 1851. Jawaban D lebih jelas tak sesuai.
2. Jawaban (A) a small upright piano.
Kalimat ini membutuhkan objek dari kata kerja resemble = mirip.
3. Jawaban (C) an eloquent writer.
Di antara ke dua koma stelah subject itu membutuhkan appositive yang menjelaskan terkait identitas subject Thomas Paine.
4. Jawaban (B) as long as.
as long as = and.
5. Jawaban (B) and.
dua kata kerja begins dan ends. jadi dibutuhkan kata penghubung and untuk menghubungkannya.
6. Jawaban (C) hydrocarbon molecules break up.
Kata its membutuhkan Noun (phrase) setelahnya. Phrase hydrocarbon molecules sesuai dengan persyaratan in, sementara kata break up menjadi verb dari its hydrocarbon molecules.
7. kunci jawaban (C) All.
Jika menggunakan jawaban A maka seharusya all of the ballet dancers. Jawaban D salah. Kata every harus bertemu noun singular sementara dancers berbentuk jamak.
8. Jawaban (A) creeping colonies.
Kata kerja form membutuhkan object.
9. Jawaban yang benar yaitu (D) winning five of them.
Hanya saja saya kurang yakin bagaimana cara menjelaskannya. Kalau saya lihat-lihat bentuk ini masuk di reduction (adverb clause). Jadi winning five of them itu merupakan phrase yang direduksi (hasil reduction) dari adverb clause. Hanya saja yang saya lihat di buku referensi saya -Betty semua contoh Phrase hasil reduction dari adverb clause posisinya di depan kalimat. Jadi itulah mengapa saya kurang yakin dengan penjelasan terkait soal ini. Menurut saya inilah soal TOEFL. Kalau kita perhatikan di buku-buku akademik tingkat advanced banyak kalimat yg menurut kita agak aneh.
10. Jawaban yang sesuai adalah (D) that directs.
Jawaban soal ini terkait penggunaan adjective clause yang menjelaskan kata the process.
11. Jawaban yang benar yaitu (C) Extending.
Pelajari tentang reduction dalam adverb clause.
Extending 363 miles between the cities of Albany and Buffalo in New York State. merupkan hasil reduction dari the Eric Canal extends 363 miles between the cities of Albany and Buffalo in New York State.
12. Jawaban yang tepat ialah (B) that is not.
Ada dua clause:
1. The chief sources of B12 include meat, milk and eggs.
2. a water-soluble vitamin ____ stored in the body.
Clause ke dua menjelaskan subejct dari clause pertama. Clause ke dua tersebut membutuhkan verb.
13. Jawaban yang benar yaitu (B) The history of twentieth-century architecture.
Kalimat ini membutuhkas subject.
14. Jawaban yang benar yaitu (C) water vapor condenses.
Sudah jelas
15. Jawaban (D) engaging.
Mirip dengan bentuk soal no. 9.
Tes TOEFL ITP terbagi atas 3 sesi: listening comprehension, structure and written expression, dan reading comprehension.
Sesi structure and written epxression terdiri dari 40 soal dengan lama pengerjaan soal 25 menit. Soal sesi ke dua ini terbagi atas dua jenis yaitu structure yang dimulai dari nomor 1 sampai 15 dan soal written expression yang dimulai dari nomor 16 sampai 40.
Terkhusus untuk bagian structure, untuk membantu Anda lebih mengenal bentuk soal yang dipertanyakan, kami telah menyediakan Soal TOEFL dan Pembahasan Jawaban (Structure Test 3) di bawah ini yang bersumber dari buku Cliff -TOEFL Preparation Guide for the TOEFL Test.
Soal TOEFL (Structure Test 3)
1. After the funeral, the residents of the apartment building __________.
(a) sent faithfully flowers all weeks to the cemetery.
(b) sent to the cemetery each week flowers faithfully.
(c) sent flowers faithfully to the cemetery each week.
(d) sent each week faithfully to the cemetery flowers.
2. Because the first pair of pants did not fit properly, he asked for __________.
(a) another pants (c) the others one
(b) other pants (d) another pair.
3. The committee has met and __________.
(a) they have reached a decision.
(b) it has formulated themselves some opinions.
(c) its decision was reached at.
(d) it has reached a decision.
4. Alfred adams has not __________.
(a) lived lonelynessly in times previous.
(b) never before lived sole.
(c) ever lived alone before.
(d) before lived without the company of his friends.
5. John’s score on the test is the highest in the class; __________.
(a) he should study last night.
(b) he should have studied last night.
(c) he must have studied last night.
(d) he must had to study last night.
6. Henry will not be able to attend the meeting tonight because __________.
(a) he must to teach a class. (c) of he will teach a class.
(b) he will be teaching a class. (d) he will have teaching a class.
7. Having been served lunch, __________.
(a) the problem was discussed by the members of the committee.
(b) the committee members discussed the problem.
(c) it was discussed by the committee members the problem.
(d) a discussion of the problem was made by the members of the committee.
8. Florida has not yet ratified the equal rights amendment, and __________.
(a) several other states hasn’t either.
(b) neither has some of the others states.
(c) some other states also have not either.
(d) neither have several other states
9. The chairman request that __________.
(a) the member studied more carefully the problem.
(b) the problem was more carefulnessly studied.
(c) with more carefulness the problem could be studied.
(d) the members study the problem more carefully.
10. California relies heavily on income from fruit crops, and __________.
(a) florida also. (c) florida is as well
(b) florida too. (d) so does florida
11. The professor said that __________.
(a) the student can turn over their report on the monday.
(b) the report on monday could be received form the students by him.
(c) the students could hand in their reports on monday.
(d) the student will on monday the reports turn in.
12. This year will be difficult for this organization because __________.
(a)they have less money and volunteers than they had last year.
(b) it has less money and fewer volunteers than it had last year.
(c) the last year it did not have as few and little volunteers and money.
(d) there are fewer money and volunteers that in the last year there were.
13. The teacher have had some problem deciding __________.
(a)when to the students they shall return the final papers.
(b) when are they going to return to the students the final papers.
(c) when they should return to the final papers to the students.
(d) the time when the final papers they should return for the students.
14. She wanted to serve some coffee to her guests; however, __________.
(a) she hadn’t many sugar.
(b) there was not great amount of the sugar.
(c) she did not have much sugar.
(d) she was lacking in amount of the sugar.
15. There has not been a great response to the sale, __________?
(a) does there (b) hasn’t there (c) hasn’t it (d) has there
Kunci Jawaban Soal TOEFL (Structure 3)
1. C
2. D
3. D
4. C
5. C
6. B
7. B
8. D
9. D
10. D
11. C
12. B
13. C
14. C
15. D
SOAL ERROR ANALYSIS (MID Kayuringin) feb'11
Analyze these
following sentences, then choose a, b, c or d for the mistake form. And also
give the correction on the mistake form!
1. The Shepperd is gathering his sheeps in the green spot.
a b c d
2. The majority agree to achieve his idea to rearrange the table in our room.
a b c d
3. The goverment are holding the evaluation meeting of the coalition effectivity right now.
a b c d
4. Mr. Bill will make a cage for his pets. He has bought the material need.
a b c d
5. It is 2011. In 2020, I have finished my doctoral study and had a pleasant job.
a b c d
6. They do like the movie. They cannot wait for it.
a b c d
7. The farmers growing a lot of rice in their farm three times in a year.
a b c d
8. She will comes here soon, unless it is heavy rain.
a b c d
9. Everybody doesn’t have appetite for the food, even it is one of delicious food. We are so full
a b c
now; We ate our lunch.
d
10. My uncle has been painting the house wall since two hours.
a b c d
11. No one knows where he lives with his secret family?
a b c d
12. How a beautiful waterfall it is. ahmad and his counterpart don’t want to blink their eyes to
a b c
Watch it.
d
13. If she had lent him the money, she has got the appliance for us.
a b c d
14. Had she bought the ticket, she could have enter the room.
a b c d
15. The doctor is helped some nurses, whenever she needs.
a b c d
16. The teachers and administration staffs usually discuss to throw a big farewell program in the
a b c d
afternoon.
17. Ms. Dzakiyyah has lived in many different places. She is used to live both in a crowd and
a b c d
quiet places
18. Let is go now, otherwise we will miss the train.
a b c d
19. The actress, along with her manager and some friends, are going to a party tonight.
a b c d
20 . neither john nor they is going to the beach today
a b c d
1. The Shepperd is gathering his sheeps in the green spot.
a b c d
2. The majority agree to achieve his idea to rearrange the table in our room.
a b c d
3. The goverment are holding the evaluation meeting of the coalition effectivity right now.
a b c d
4. Mr. Bill will make a cage for his pets. He has bought the material need.
a b c d
5. It is 2011. In 2020, I have finished my doctoral study and had a pleasant job.
a b c d
6. They do like the movie. They cannot wait for it.
a b c d
7. The farmers growing a lot of rice in their farm three times in a year.
a b c d
8. She will comes here soon, unless it is heavy rain.
a b c d
9. Everybody doesn’t have appetite for the food, even it is one of delicious food. We are so full
a b c
now; We ate our lunch.
d
10. My uncle has been painting the house wall since two hours.
a b c d
11. No one knows where he lives with his secret family?
a b c d
12. How a beautiful waterfall it is. ahmad and his counterpart don’t want to blink their eyes to
a b c
Watch it.
d
13. If she had lent him the money, she has got the appliance for us.
a b c d
14. Had she bought the ticket, she could have enter the room.
a b c d
15. The doctor is helped some nurses, whenever she needs.
a b c d
16. The teachers and administration staffs usually discuss to throw a big farewell program in the
a b c d
afternoon.
17. Ms. Dzakiyyah has lived in many different places. She is used to live both in a crowd and
a b c d
quiet places
18. Let is go now, otherwise we will miss the train.
a b c d
19. The actress, along with her manager and some friends, are going to a party tonight.
a b c d
20 . neither john nor they is going to the beach today
a b c d
makalah wajah birokrasi indonesia
MAKALAH
WAJAH BIROKRASI
INDONESIA
Nama : Ryndian Gusty
NIM : 1401118504
Dosen Mata Kuliah : Khairul Anwar
JURUSAN
ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
Puji & syukur penulis panjatkan
Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat dan karuniaNya,sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Wajah Birokrasi Indonesia ini dengan baik dan
lancar.Makalha ini merupakan bentuk tugas mata kuliah Sistem Politik Indonesia sebagai
salah satu penilaian dalam proses pembelajaran dalam Jurusan Administrasi
Bisnis,Universitas Riau.
Pada makalah ini dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana keadaan birokrasi yang ada di Indonesia dari masa orde
baru,reformasi dan sampai saat ini.Maka akan tersedia bahan bacaan yang dapat
menambah wawasan mengenai tentang apa itu birokrasi dan bagaimana
perkembangannya dari masa ke-masa.
Makalah ini tidak dapat tersusun
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak,oleh karena itu penullis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.
Meski dalam penulisan makalah ini
penulis telah berusaha dengan maksimal,namun penulis masih merasa memiliki
kekurangan dalam malakah ini,maka dari itu penulis meminta saran dan kritik
pembaca makalah ini.kami berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Pekanbaru ,20 November 2014
Penulis
Ryndian Gusty
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini,dalam segala aspek yang berhubungan dengan
pemerintah, reformasi birokrasi menjadi isu yang sangat
kuat untuk direalisasikan.Terlebih lagi,birokrasi pemerintah Indonesia telah
memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap kondisi keterpurukan bangsa
Indonesia dalam krisis multidimensi yang berkepanjangan. Birokrasi yang telah
dibangun oleh pemerintah sebelum era reformasi telah membangun budaya birokrasi
yang kental dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Akan tetapi,pemerintahan
pascareformasi pun tidak menjamin keberlangsungan reformasi birokrasi
terealisasi dengan baik. Kurangnya komitmen pemerintah
pascareformasi terhadap reformasi birokrasi ini cenderung berbanding lurus
dengan kurangnya komitmen pemerintah terhadap pemberantasan KKN yang sudah
menjadi penyakit akut dalam birokrasi pemerintahan Indonesia selama ini.
Sebagian masyarakat memberikan cap negatif terhadap komitmen pemerintah
pascareformasi terhadap reformasi birokrasi. Ironisnya,sebagian masyarakat
Indonesia saat ini, justru merindukan pemerintahan Orde Baru yang dinggap dapat
memberikan kemapanan kepada masyarakat, walaupun hanya kemapanan yang bersifat
semu.
Birokrat, sebagai pembentuk kebijakan yang bersifat
publik dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan demikian, seringkali kebijakan
yang dilahirkan oleh para birokrat tidak menyentuh kepentingan masyarakat tidak
bersifat populis. Bukan tidak mungkin, berbagai faktor tersebut, baik yang
bersifat internal maupun eksternal, yang menyebabkan negara ini semakin larut
dalam keterpurukan. Sebagaimana telah diketahui oleh kalangan yang peduli
terhadap pembaruan hukum tanah air, beberapa peraturan perundang-undangan yang
menjadi produk lembaga legislatif di Indonesia merupakan hasil “pesanan”
International Monetary Fund (IMF). Keterlibatan lembaga donor lintas negara .
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam
penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis
mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1. Pengertian birokrasi reformasi.
2. Bagaimana reformasi birokrasi Indonesia .
3. Bagaimana birokrasi masa reformasi.
4. Reformasi birokrasi pasca jatuhnya rezim orde baru.
5. wajah reformasi birokrasi pemerintahan ini.
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1.
Apa itu reformasi birokrasi
2.
Menegtahui perkembangan
reformasi birokrasi di Indonesia sebelum dan sesudah masa Orde Baru
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:
1. Dapat mengetahui wajah reformasi birokrasi di Indonesia.
2. Dapat mengetahui reformasi birokrasi di Indonesia saat ini.
Makalah ini membahas mengenai Reformasi Birokrasi yang
ada di Indonesia. Serta membahas mengenai reformasi birokrasi pasca orde baru
dimana Rezim Orde Baru ternyata tidak seperti yang diharapkan yaitu reformasi
yang mampu mengadakan perubahan kehidupan yang berarti bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia.
Objek penulisan makalah ini adalah mengenai reformasi
birokrasi sebagai perubahan pelayanan kepada masyarakat. Dalam makalah ini
dibahas mengenai reformasi birokrasi,bagaimana wajah reformasi birokrasi saat
ini, dan bagaimana falsafah reformasi birokrasi di Indonesia pasca rezim orde
baru.
Makalah ini membahas mengenai reformasi dan birokrasi.
Reformasi Birokrasi adalah sebuah harapan masyarakat pada pemerintah agar mampu memerangi
KKN dan membentuk pemerintahan yang bersih serta keinginan masyarakat untuk
menikmati pelayanan public yang efisien,responsip dan akuntabel. Maka dari itu
masyarakat perlu mengetahui reformasi birokrasi yang dilakukan saat ini agar kehidupan
bernegara berjalan dengan baik,masyarakat juga berposisi sebagai penilai dan pihak yang dilayani
pemerintah.
Dalam pembuatan makalah ini, metode pengumpulan data
yang digunakan adalah kaji pustaka terhadap bahan-bahan kepustakaan yang sesuai
dengan permasalahan yang diangkat dalam makalah ini yaitu dengan tema reformasi
birokrasi bangsa ini. Sebagai referensi juga diperoleh dari situs web internet
yang membahas mengenai reformasi birokrasi indonesia.
Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif
analistis, yaitu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang
ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya,
serta mencari alternatif pemecahan masalah.
Pada masa Orde Baru sampai menjelang masa transisi tahun
1998, kondisi birokrasi di Indonesia mengalami sakit bureaumania seperti
kecenderungan inefisiensi, penyalahgunaan wewenang, kolusi, korupsi dan
nepotisme. Birokrasi dijadikan alat status quo mengkooptasi masyarakat guna
mempertahankan dan memperluas kekuasaan monolitik. Birokrasi Orde Baru
dijadikan secara struktural untuk mendukung pemenangan partai politik
pemerintah. Padahal birokrasi diperlukan sebagai aktor public services yang
netral dan adil, dalam beberapa kasus menjadi penghambat dan sumber masalah
berkembangnya keadilan dan demokrasi, terjadi diskriminasi dan penyalahgunaan
fasilitas, program dan dana negara.
Reformasi merupakan langkah-langkah perbaikan terhadap
proses pembusukan politik, termasuk buruknya kinerja birokrasi. Tujuan tulisan
ini berupaya untuk mengelaborasi model reformasi birokrasi di Indonesia pasca
Orde Baru.
Birokrasi adalah sistem pemerintahan yang dijalankan
oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang
jabatan. Fenomena birokrasi selalu ada bersama kita dalam kehidupan kita
sehari-hari dan setiap orang seringkali mengeluhkan cara berfungsinya birokrasi
sehingga pada akhirnya orang akan mengambil kesimpulan bahwa birokrasi tidak
ada manfaatnya karena banyak disalahgunakan oleh pejabat pemerintah
(birokratisme) yang merugikan masyarakat.
Birokrasi bukanlah suatu fenomena yang baru bagi kita
karena sebenarnya telah ada dalam bentuknya yang sederhana sejak beribu-ribu
tahun yang lalu. Namun demikian kecenderungan mengenai konsep dan praktek
birokrasi telah mengalami perubahan yang berarti sejak seratus tahun terakhir
ini. Dalam Masyarakat yang modern, birokrasi telah menjadi suatu organisasi atau
institusi yang penting.
Pada masa sebelumnya ukuran negara pada umumnya sangat
kecil, namun pada masa kini negara-negara modern memiliki luas wilayah, ruang
lingkup organisasi, dan administrasi yang cukup besar dengan berjuta-juta
penduduk.
Kajian birokrasi sangat penting dipelajari, karena secara umum dipahami bahwa salah satu institusi atau lembaga, yang paling penting sebagai personifikasi negara adalah pemerintah,sedangkan personifikasi pemerintah itu sendiri adalah perangkat birokrasinya(Birokrat) Membicarakan tentang birokrasi tentunya sangat penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana sejarah birokrasi.
Kajian birokrasi sangat penting dipelajari, karena secara umum dipahami bahwa salah satu institusi atau lembaga, yang paling penting sebagai personifikasi negara adalah pemerintah,sedangkan personifikasi pemerintah itu sendiri adalah perangkat birokrasinya(Birokrat) Membicarakan tentang birokrasi tentunya sangat penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana sejarah birokrasi.
Birokrasi memiliki asal kata dari Burcau, digunakan pada
awal abad ke 13 di Eropa Barat bukan hanya untuk menunjuk pada meja tulis saja,
akan tetapi lebih pada kantor, semisal tempat kerja dimana pegawai bekerja.
Makna asli dari birokrasi berasal dari Prancis yang artinya pelapis meja.
Bentuk birokrasi paling awal terdiri dari tingkatan kasta rohaniawan/tokoh
agama. Negara memformulasikan,memaksakan dan menegakkan peraturan dan memungut
pajak, memberikan kenaikan kepada sekelompok pegawai yang bertindak untuk
menyelenggarakan fungsi tersebut.
Sangat menarik membicarakan tentang birokrasi, karena
dalam realita kehidupan birokrasi terkesan negatif dan menyulitkan dalam
melayani masyarakat, padahal para pegawai birokrasi itu dibayar dari duit
masyarakat. Dan terkadang wewenang yang diberikan kepada pegawai dari birokrasi
disalahgunakan. Misalnya seperti masalah tentang korupsi di dirjen pajak yang
hangat-hangatnya dibicarakan akhir-akhir ini. Oleh karena itu sangat diperlukan
adanya reformasi birokrasi.
Reformasi adalah mengubah atau membuat sesuatu menjadi
lebih baik daripada yang sudah ada. Reformasi ini diarahkan pada perubahan
masyarakat yang termasuk didalamnya masyarakat birokrasi, dalam pengertian
perubahan ke arah kemajuan. Dalam pengertian ini perubahan masyarakat diarahkan
pada development (Susanto, 180). Karl Mannheim sebagaimana disitir oleh Susanto
menjelaskan bahwa perubahan masyarakat adalah berkaitan dengan norma-normanya.
Development adalah perkembangan yang tertuju pada kemajuan keadaan dan hidup
anggota masyarakat, dimana kemajuan kehidupan ini akhirnya juga dinikmati oleh
masyarakat.
Dengan demikian maka perubahan masyarakat dijadikan sebagai
peningkatan martabat manusia, sehingga hakekatnya perubahan masyarakat berkait
erat dengan kemajuan masyarakat. Dilihat dari aspek perkembangan masyarakat
tersebut maka terjadilah keseimbangan antara tuntutan ekonomi, politik, sosial
dan hukum, keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta konsensus antara
prinsip-prinsip dalam masyarakat (Susanto: 185-186).
Khan (1981) memberi pengertian reformasi sebagai suatu
usaha perubahan pokok dalam suatu sistem birokrasi yang bertujuan mengubah
struktur, tingkah laku, dan keberadaan atau kebiasaan yang telah lama.
Sedangkan Quah (1976) mendefinisikan reformasi sebagai suatu proses untuk
mengubah proses, prosedur birokrasi publik dan sikap serta tingkah laku
birokrat untuk mencapai efektivitas birokrasi dan tujuan pembangunan nasional.
Aktivitas reformasi sebagai padanan lain dari change, improvement, atau
modernization.
Dari pengertian ini, maka reformasi ruang lingkupnya
tidak hanya terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan perubahan
pada tingkat struktur dan sikap tingkah laku (the ethics being). Arah yang akan
dicapai reformasi antara lain adalah tercapainya pelayanan masyarakat secara
efektif dan efisien.Reformasi bertujuan mengoreksi dan membaharui terus-menerus
arah pembangunan bangsa yang selama ini jauh menyimpang, kembali ke cita-cita
proklamasi. Reformasi birokrasi penting dilakukan agar bangsa ini tidak
termarginalisasi oleh arus globalisasi.
Reformasi ini harus dilakukan oleh pejabat tertinggi,
seperti presiden dalam suatu negara atau menteri/kepala lembaga pada suatu
departemen dan kementerian negara/lembaga negara, sebagai motor penggerak
utama. Reformasi birokrasi di Indonesia belum berjalan dengan maksimal.
Indikasinya adalah buruknya pelayanan publik dan masih maraknya perkara korupsi.
Gerakan reformasi yang digulirkan oleh berbagai kekuatan
dalam masyarakat, yang di pelopori mahasiswa pada tahun 1998, bertujuan untuk
memperbaiki kondisi bangsa yg terpuruk akibat krisis ekonomi yang
berlarut-larut. Gerakan reformasi diharapkan dapat memberikan pengaruh bagi
penyelesaian berbagai penyelesaian bangsa selama masa pemerintahan Orde Baru
berkuasa, seperti kasus-kasus korupsi,nepotisme dan kolusi. Berbagai kasus yang
mengenai penyalagunaan jabatan dan kekuasaan yang dilakukan oleh elite-elite
oleh polotik dan birokrasi Orde Baru diyakini merupakan salah satu factor yang
memperparah krisis ekonomi di Indonesia.
Public mengharapkan bahwa terjadinya reformasi,akan
diikuti pula dengan perubahan mendasar pada desain kehidupan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara, baik yang menyangkut demensi kehidupan
berpolitik,social,ekonomi, maupun kultur. Perubahan struktur,kultur dan
paradigm birokrasi dalam berhadapan dengan masyarakat menjadi suatu yang
mendesak untuk dilakukan mengingat birokrasi mempunyai kontribusi terhadap
terjadinya krisis multidimensional yang tengah terjadi sampai saat ini.
Reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
di arahkan untuk menciptakan kinerja birokrasi yang professional dan akuntabel.
Birokrasi dalam melakukan berbagai kegiatan perbaikan pelayanan diharapkan
lebih berorientasi pada kepuasan pelanggan, yakni masyarakat pengguna
jasa.Namun,harapan terbentuknya kinerja birokrasi yang berorientasi pada
pelanggan sebagaimana di Negara maju tampaknya masih sulit untuk di wujudkan.
Osborne dan Plastrik (1997) mengemukakan bahwa realitas,
social,politik dan ekonomi yang dihadapi oleh Negara-negara yang berkembang
sering kali sangat berbeda dengan realitas social yang ditemukan pada masyarakat
dinegara maju. Realitas imperik itu pula terjadi pada birokrasi pemerintahan,
yang kondisi birokrasi di Negara-negara berkembang, seperti merajkalelanya
korupsi, pengaruh politik partisan.
Reformasi diakuai oleh sebagian kecil birokrasi
mempunyai dampak positif secara internal. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa
di lingkungan birokrasi saat ini, mulai muncul kebiasaan aparat bawahan yang
berani secara terbuka mengajukan kritik kepada pimpinannya walaupun diakui
jumlahnya masih sedikit dan dengan cara yang halus dan sopan. Phenomena ini
terekam berdasarkan pengamatan dan pengalaman dari beberapa aparat birokrasi
yang kebetulan menduduki jabatan structural.
Jatuhnya pemerintahan Soeharto ternyata diikuti dengan
semakin rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi public. Krisis
kepercayaan terhadap birokrasi public di tandai dengan mengalirnya protes dan
demokrasi yang dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat terhadap birokrasi
public baik di tingkat pusat maupun daerah.
Reformasi birokrasi yang terjadi jatuhnya rezim Orde
barau ternyata tidak mampu menghasilkan kehidupan yang berarti bagi sebagian
besar masyarakat Indonesia. Keberhasilan Indonesia untuk menyelenggarakan
pemilihan umum yang demokratis dan membentuk rezim pemerintahan yang baru belum
mampu membawa bangsa ini keluar dari krisis. Harapan masyarakat bahwa rezim
pemerintahan yang baru mampu memerangi KKN dan membentuk pemerintahan yang
bersih masih jauh dari realitas.
Praktek KKN dalam pemerintahan dan pelayanan public
masih terus berlangsung, dan bahkan skala dan pelaku yang semakin meluas.
Keinginan masyarakat untuk menikmati pelayanan public yang efesien, responsive,
dan akuntabel masih amat jauh dari realitas.
Masuknya orang-orang baru dalam pemerintahan, baik di
legislative maupun eksekutif, juga tidak mampu menciptakan perbaikan yang
berarti dalam kinerja pemerintahan. Banyak diantara mereka terperangkap dalam
lumput KKN dan ikut memperburuk birokrasi public.
Reformasi telah menjadi suatu
kata yang menggelinding dan menjadi semangat gerak langkah anak bangsa untuk
membuka katub-katub kekuasaan yang selama ini tidak tersentuh. Ia telah menjadi
bagian yang sangat penting dalam usaha bangsa untuk merumuskan kembali seluruh
tatanan nilai dan aturan hidup bersama. Mungkin tidak ada lagi hari tanpa
tuntutan reformasi yang dilakukan oleh seluruh kalangan, kelompok masyarakat,
mahasiswa, pegawai kantor yang menggemakan beragam tuntutan reformasi total
disegala bidang.
Reformasi dapat diterjemahkan sebagai perubahan radikal
(bidang sosial, politik atau agama) disuatu masyarakat atau negara. Sedangkan
reformis adalah orang yang menganjurkan adanya perbaikan (bidang politik,
sosial, agama) tanpa kekerasan. Radikal berarti secara menyeluruh,
habis-habisan, perubahan yang amat keras menuntut perubahan (undang-undang,
pemerintahan, dan sebagainya), maju dalam berfikir dan bertindak. Selain itu,
radikalisme adalah faham atau aliran yang radikal dalam politik, faham yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara keras
atau drastis, sikap ekstrim disuatu aliran politik.
Reformasi dapat pula diartikan sebagai suatu tindakan
perbaikan dari sesuatu yang dianggap kurang atau tidak baik tanpa melakukan
perusakan-perusakan pranata yang sudah ada. Pranata yang dimaksudkan disini
adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat istiadat dan
norma yang mengatur tingkah laku itu, dan seluruh perlengkapannya dalam berbagai
kompleksitas manusia didalam masyarakat.
Reformasi yang terjadi menyusul jatuhnya Rezim Orde Baru
ternyata tidak seperti yang diharapkan yaitu reformasi yang mampu mengadakan
perubahan kehidupan yang berarti bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain
itu reformasi juga diharapkan untuk mampu memerangi Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme ( KKN ) dan membentuk pemerintahan yang bersih ternyata masih jauh
dari realita. Praktek KKN dalam birokrasi pemerintahan dan pelayanan public
masih terus berlangsung malah semakin merajalela. Keinginan masyarakat untuk menikmati pelayanan
public yang efisien, responsive dan akuntabel masih jauh dari harapan. Masuknya
orang-orang baru dalam pemerintahan, baik di legislatif maupun eksekutif juga
tidak mampu menciptakan perubahan yang berarti dalam kinerja pemerintahan.
Bahkan banyak diantara mereka akhirnya terperangkap dalam lumpur KKN dan ikut
memperburuk kinerja birokrasi dan pelayanan publik.
Kesulitan dalam memberantas
KKN dalam pemerintahan dan birokrasi terjadi karena rendahnya komitmen
pemerintah untuk membenahi sistem birokrasi publik. Banyak perhatian diberikan
untuk mereformasi sistem dan lembaga politik, tetapi hal yang sama tidak
dilakukan dalam birokrasi publik, sehingga tidak banyak menghasilkan perbaikan
kinerja pelayanan publik. Dengan birokrasi yang syarat dengan Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme, bersikap dan bertindak sebagai penguasa dan tidak profesional
maka perubahan apapun yang terjadi tidak akan memiliki dampak yang berarti bagi
perbaikan kinerja pelayanan publik. Karenanya, adalah hal yang sangat lumrah
ketika perbaikan dalam kehidupan politik yang semakin demokratis sekarang ini
belum memiliki dampak yang berarti pada kinerja birokrasi dalam
menyelenggarakan pelayanan publik.
Kinerja birokrasi pelayanan publik
menjadi isu kebijakan sentral yang semakin strategis karena perbaikan kinerja
birokrasi memiliki implikasi dan dampak yang luas dalam kehidupan ekonomi dan
politik. Dalam kehidupan ekonomi, perbaikan kinerja birokrasi akan bisa
memperbaiki iklim investasi yang sangat diperlukan bangsa ini untuk bisa segera
keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Buruknya kinerja birokrasi
publik di Indonesia sering menjadi determinan yang penting dari penurunan minat
investasi. Akibatnya pemerintah sangat sulit dalam menarik investasi, belum
lagi ditambah dengan masalah-masalah lain seperti ketidakpastian hukum dan
keamanan nasional.
Tata pemerintahan yang baik (
Good Governance ) merupakan suatu konsep yang akhir-akhir ini dipergunakan
secara reguler dalam ilmu politik dan administrasi public. Konsep ini lahir
sejalan dengan konsep-konsep dengan terminology demokrasi, masyarakat
sipil,partisipasi rakyat, hak asasi manusia dan pembangunan masyarakat secara
berkelanjutan. Pada akhir dasawarsa yang lalu konsep good governance ini lebih
dekat dipergunakan dalam reformasi sector public. Dalam disiplin atau profesi
manajemen public konsep ini dipandang sebagai suatu aspek dalam paradigma baru
ilmu administrasi public.
Paradigma baru ini menekankan
pada peranan menejer public agar memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat, mendorong meningkatkan ekonomi manajerial terutama sekali
mengurangi campur tangan control yang dilakukan oleh pemerintah pusat,
transparansi, akuntabilitas public dan diciptakan pengelolaan manajerial yang
bersih bebas dari korupsi.
Penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dan demokratis mensyaratkan kinerja dan akuntabilitas aparatur yang
makin meningkat. Oleh karenanya reformasi birokrasi merupakan kebutuhan dan
harus sejalan dengan perubahan tatanan kehidupan politik, kemasyarakatan, dan
dunia usaha. Dalam peta tantangan nasional, regional, dan internasional,
aparatur negara dituntut untuk dapat mewujudkan profesionalisme, kompetensi dan
akuntabilitas. Pada era globalisasi, aparatur negara harus siap dan mampu
menghadapi perubahan yang sangat dinamis dan tantangan persaingan dalam
berbagai bidang. Saat ini masyarakat Indonesia sedang memasuki era yang penuh
tuntutan perubahan serta antusiasme akan pengubahan. Ini merupakan sesuatu yang
di Indonesia tidak dapat dibendung lagi.
Namun banyak disadari oleh
berbagai kalangan yang terlibat dalam proses reformasi atau demokratisasi
tersebut, bahwa perubahan dan pengubahan tersebut tidak dengan sendirinya akan
membawa perbaikan yang dikehendaki, yakni ditegakkannya demokrasi serta
dihargai sepenuhnya HAM.
Hingga hari ini kita masih
berada di tengah-tengah krisis yang begitu dalam dan mengoyak seluruh lapisan
masyarakat serta setiap segi kehidupannya. Orang-orang
yang berada di lapis bawah ini lah yang paling membutuhkan demokrasi. Pemikiran
dan tindakan demokratik seharusnya diarahkan pada kebutuhan rakyat dari lapis
bawah tersebut.
Dalam kehidupan politik, perbaikan kinerja birokrasi
pelayanan publik akan memiliki implikasi luas, terutama dalam memperbaiki
tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Buruknya kinerja birokrasi selama ini menjadi
salah satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah. Protes, demonstrasi dan bahkan pendudukan kantor-kantor
pemerintahan oleh masyarakat yang sering terjadi diberbagai daerah menjadi
indikator dari besarnya ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja
pemerintahnya.
Perbaikan kinerja birokrasi
pelayanan publik diharapkan akan mampu mengembalikan image pemerintah dimata
masyarakat karena dengan kwalitas pelayanan publik yang semakin baik, kepuasan
dan kepercayaan masyarakat bisa dibangun kembali. Kalau ini dilakukan maka
pemerintah akan memperoleh kembali legitimasi dimata publik.
Indahnya lantunan reformasi
dengan segudang syair-syairnya hanya menjadi sebuah nyanyian pengantar tidur,
padahal semangat utamanya adalah ingin mengadakan perubahan besar-besaran dalam
berbagai sendi – sendi kehidupan agar mampu mengangkat harkat dan martabat
bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang bersih dan berwibawa, bangsa yang mampu
hidup bukan dengan mengandalkan utang-utang luar negeri yang semakin mencekik.
Namun harapan ini menjadi sebuah mimpi ketika reformasi tidak mampu menciptakan
iklim yang kondusif dengan memupuk aparatur-aparatur birokrasi baik eksekutif
maupun legislatif yang bermental buruk, yang hanya mementingkan kepentingan
pribadi dan golongan sehingga bukan perubahan menuju perbaikan justru perubahan
yang menuju kehancuran.
Seharusnya mereka lebih
mengarusutamakan dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh pendekatan dan
kepentingan yang berpihak kepada masyarakat demi terwujudnya masyarakat
Indonesia yang sejahtera. Karena pembangunan kesejahteraan masyarakat adalah
faktor pertama dan utama yang harus diwujudkan oleh sebuah bangsa yang beradab.
Strategi pembangunan nasional
yang masih saja bertumpu pada pertumbuhan ekonomi, industri padat modal, sistim
konglomerasi dan utang luar negeri adalah beberapa indikasi adanya hegemoni
neoliberalisme pada tataran pemerintah pusat. Selain itu sejak jaman Orde Baru
sampai sekarang komitmen pemerintah terhadap wawasan kesejahteraan masyarakat
belum banyak mengalami kemajuan yang berarti. Pemerintah lebih senang menanam
jagung yang memberi hasil dalam jangka pendek daripada menanam pohon jati yang
memberi hasil jangka panjang. Pada tataran Otonomi Daerah, lebih sering
diartikan hanya sebagai pengalihan wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam pembangunan ekonomi saja. Akibatnya desentralisasi seakan-akan
hanyalah proses perlombaan peningkatan PAD ( Pendapatan Asli Daerah ) tanpa
memperhatikan Permasalahan Asli Daerah, padahal pemerintah pusat mempunyai
kewajiban untuk memperhatikan keadaan dan perkembangan daerah sebagai ujung
tombak pelaksanaan kekuasan pemerintahan.
Pada masa orde reformasi dan orde sesudahnya (hingga
saat ini), reformasi birokrasi telah banyak diwacanakan dan diagendakan,bahkan
mungkin telah betul betul secara serius dilaksanakan. Beberapa diantaranya
adalah diberlakukannya PP No.8 tahun 2003 tentang restrukturisasi organisasi
pemerintah daerah dengan konsep MSKF (Miskin Struktur Kaya fungsi).Tujuannya
jelas jelas adalah untuk rasionalisasi birokrasi di lingkup pemerintahan
daerah.
Kemudian juga ada perubahan paradigma dari UU Nomor 5
tahun 1974 yang menggunakan the structural efficensy model menuju UU
Nomor 22 tahun 1999 yang selanjutnya diperbaharui dengan UU Nomor 32 tahun 2004
yang lebih cenderung menggunakan the local democracy model (Tim Fisipol
Unwar,2006) . Agenda reformasi tersebut tampaknya merupakan jawaban atas
semakin meningkatnya tuntutan masyarakat serta banyak didorong oleh konsep
konsep perubahan yang datang dari luar Indonesia seperti entrepreneurial
bureaucracy, reinventing government, good governance dan
sebagainya.
Good governance misalnya, adalah suatu mekanisme
kerja,dimana aktivitas pemerintahan berorientasi pada terwujudnya keadilan
social dimana pemerintah diharapkan mampu secara maksimal melaksanakan 3 fungsi
dasarnya yakni service,development,empowerment. Adapun konsekuensi dari
pelaksanaan good governance,setidaknya terlihat dari 3 hal berikut :
pertama,pemerintah mengambil posisi sebagai fasilitator dan advocator
kepentingan public, kedua, adanya perlindungan yang nyata terhadap “ruang dan
wacana” public,serta yang ketiga, mengakui dan menghormati kemajemukan politik
dalam rangka mendorong partisipasi dan mewujudkan desentralisasi (ibid).
Meskipun banyak agenda reformasi telah
diintrodusir,dalam prakteknya perubahan tersebut cukup sulit dilakukan.Beberapa
data membuktikan bahwa birokrasi public di Indonesia pada era reformasi belum
sepenuhnya siap menghadapi perubahan.Pertama,laporan dari the world
competitivness yearbook tahun 1999 yang menyatakan bahwa birokrasi Indonesia
berada pada kelompok Negara Negara yang memiliki indeks competitivness yang
paling rendah diantara 100 negara yang diteliti (Cullen&
Cushman,2000).kedua,hasil penelitian PSKK UGM tahun 20000 di 3 provinsi yang
menyimpulkan bahwa kinerja birokrasi dalam pelayanan public masih amat buruk
disebabkan oleh kuatnya pengaruh paternalisme (Dwiyanto,20003).
Ketiga, hasil kajian political and economic risk
consultancy di 14 negara tahun 2001,menyatakan adanya indikasi kinerja
birokrasi di Indonesia yang makin buruk dan korup (Kompas,22 juni 2001)
Sementara itu,dalam lokus Negara Negara berkembang, studi Dwight King (1989)
mengungkapkan beberapa sisi buram ciri birokrasi di negara berkembang seperti :
tidak efisien, jumlah pegawai yang berlebihan, tidak modern atau ketinggalan
jaman, seringkali menyalahgunakan wewenang, tidak ada perhatian atau
mengabaikan daerah daerah miskin dan tidak tanggap atas keragaman kebutuhan dan
kondisi daerah setempat.
Birokrasi pasca berhentinya Presiden Soeharto ada dalam
persimpangan jalan antara adanya upaya pihak yang ingin tetap mempertahankan berlangsungnya
politisasi birokrasi (bureaucratic polity), berhadapan dengan pihak yang menginginkan
ditegakkannya reformasi, ketidakberpihakan politik dan profesionalisme birokrasi.Arah baru atau
model reformasi birokrasi perlu dirancang untuk mendukung demokratisasi
dan terbentuknya clean and good governance yaitu tumbuhnya pemerintahan yang rasional,
melakukan transparansi dalam berbagai urusan publik, memiliki sikap kompetisi antar departemen
dalam memberikan pelayanan, mendorong tegaknya hukum dan bersedia memberikan
pertanggungjawaban terhadap publik (public accountibility) secara teratur.
Fenomena birokrasi selalu ada bersama kita dalam
kehidupan kita sehari-hari dan setiap orang seringkali mengeluhkan cara
berfungsinya birokrasi sehingga pada akhirnya orang akan beranggapan bahwa
birokrasi tidak ada manfaatnya karena banyak disalahgunakan oleh pejabat
pemerintah (birokratisme) yang merugikan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan
adanya reformasi birokrasi.
Reformasi adalah mengubah atau membuat sesuatu menjadi
lebih baik daripada yang sudah ada. Reformasi bertujuan mengoreksi dan
membaharui terus-menerus arah pembangunan bangsa yang selama ini jauh
menyimpang, kembali ke cita-cita proklamasi. Reformasi birokrasi penting
dilakukan agar bangsa ini tidak termarginalisasi oleh arus globalisasi.
Reformasi ini harus dilakukan oleh pejabat tertinggi, seperti presiden dalam
suatu negara atau menteri/kepala lembaga pada suatu departemen dan kementerian
negara/lembaga negara, sebagai motor penggerak utama.
Tujuan reformasi birokrasi: Memperbaiki kinerja
birokrasi, Terciptanya good governance, yaitu tata pemerintahan yang baik,
bersih, dan berwibawa, Pemerintah yang bersih (clean government), bebas KKN,
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Setiap warga negara akan selalu berhubungan dengan
aktivitas Birokrasi Pemerintahan. Bahkan ketika seseorang masih berada dalam
kandungan ia sudah mulai tergantung dengan pelayanan birokrasi. Apakah untuk
keperluan pemeriksaan kesehatan (di RS atau Puskesmas ) atau setelah lahir dan
harus mendapatkan “sertifikat sebagai warga dunia” berupa akta kelahiran.
Ketergantungan dengan birokrasi itu terus berlanjut,
seiring dengan bertambahnya usia seseorang atau sejalan dengan ragam aktivitas
yang dilakukan ditengah masyarakat. Sementara itu, jenis pelayanan umum yang
diselenggarakan birokrasipun sangat kompleks dan bahkan memasuki hampir setiap
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Intervensi birokrasi
yang demikian ini, sah-sah saja adanya, karena justru untuk menyelenggarakan
fungsi itulah birokrasi dibentuk.
Merupakan hal yang logis, jika kemudian birokrat atau
aparatur publik itu dijuluki Abdi Negara, karena pada pundaknya tugas-tugas
kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan diselenggarakan atas nama
“organisasi politik super besar” yang disebut “negara”. Namun penting diingat,
legitimasi yang diterima para abdi negara itu bersumber dari kepercayaan rakyat
yang berdaulat. Artinya, seorang abdi negara adalah seseorang yang mengemban
amanat rakyat untuk mengayomi kepentingan kepentingan mereka
(rakyat).sesungguhnya tugas seorang abdi masyarakat /aparatur publik adalah melayani masyarakatnya (public service).
Reformasi birokrasi
tidak akan pernah berhenti demi tercapainya suatu pelayanan yang afektif dan
efesien untuk masyarakat, saran yang dapat penulis berikan pada makalah ini
adalah:
Peningkatan pelayanan
haruslah merata di berbagai aspek Masyarakat bukan hanya sebagai pihak yang dilayani tetapi juga pengawas
pelayanan maka pemerintah haruslah memperbaiki system pelayanan hal ini di
karenakan takutnya ketidak percayaan masyarakat kepada pemerintah yang
menjalankan pelayanan Pemerintah haruslah memperhatinkan pelayanan yang optimal kepada
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Benveniste,Guy. 1997. Birokrasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Pramusinto Agus dan Ewan Agus Purwanto.2009. Reformasi
Birokrasi, Kepemimpinan dan Pelayanan Publik
Susanto, Heri, “Ditjen Pajak Juara Kena Sanksi Pelanggaran”, diakses
dari situs http://heri.susanto@vivanews.com
Drs. Taufiq Effendi, MBA, “Agenda Strategis Reformasi Birokrasi Menuju Good Governance”,
Prof.Dr.Mostopadidjaja AR. 2003. “Reformasi Birokrasi Sebagai syarat Pemberantasan KKN”,
Drs. Taufiq Effendi, MBA, “Agenda Strategis Reformasi Birokrasi Menuju Good Governance”,
Prof.Dr.Mostopadidjaja AR. 2003. “Reformasi Birokrasi Sebagai syarat Pemberantasan KKN”,
Bennis, Warren, Beyound Brureaucracy (1996), McGraw-Hill book Co.,New York, NY
Collins, Randall (1986), Weberian Sosiological
Theory, Cambrige University Press, Cambrige, MA
Sumber Lain :
Asma ,Ratu.”Birokrasi indonesia”.17 November 2014.
Rahmat, Rudi.”wajah birokrasi indonesia”.17
November 2014.
Langganan:
Postingan (Atom)