Pages

Sabtu, 31 Desember 2011

Seni Menyusun Koin yang Menakjubkan

Ketika kita sedang iseng dan di hadapan kita terdapat koin logam, biasanya kita akan mencoba menyusunnya dengan bertumpuk-tumpuk atau memainkannya dengan diputar-putar.
Nah berikut ini ada ide kreatif untuk menjadikan waktu senggang Anda bernilai seni dan ketelitian tinggi dalam menyusun koin. Yuk kita lihat seperti apakah susunan-susunan koin logam yang menakjubkan ini.







Sumber :
jelajahunik.blogspot.com

Lukisan Unik Dari Selotip Karya Mark Khaisman

Karya seni ini adalah hasil kreasi dari seniman bernama Mark Khaisman. Lukisan-lukisan tersebut bukanlah lukisan dengan menggunakan media cat dan kanvas pada umumnya. Namun terbuat dari selotip bening atau translucent tape.
Selotip bening tersebut selanjutnya diletakan pada sebuah kaca Plexigas yang transparan, kemudian di berikan efek sorot lampu sehingga menghasilkan gradasi warna yang berbeda. Gradasi warna ini tercipta dari tebal dan tipisnya selotip yang saling menumpuk hingga pada akhirnya membentuk objek-objek tersebut.












Sumber :
spektrumdunia.blogspot.com

Karya Seni Dari Bahan Kertas yang Sangat Mengagumkan

Bagi sebagian besar orang, kertas biasanya hanya digunakan sebagai media tulis, tapi ditangan seniman kertas Patty dan Ellen Ackman, kertas bisa diubah menjadi sebuah karya seni yang sangat mengagumkan.
Mereka berdua bisa mengubah kertas menjadi patung-patung mini yang sangat nampak nyata dan hidup. Dengan sedikit bantuan cairan asam dan bubur kertas, mereka berdua bisa membentuk kertas-kertas menjadi bentuk yang penuh nilai seni. Berikut adalah beberapa hasil karya mereka.

















Sumber :
kaskus.us

Artefak Peninggalan Kebudayaan pra-Inca yang Penuh Dengan Seni

Sejumlah artefak peninggalan kebudayaan Chimu ditampilkan di Museum Huaca de La Luna di Trujillo, Peru.
Menurut Ketua Proyek Arkeologi, Oscar Gabriel Prieto, para arkeolog berhasil menggali sisa-sisa upacara pengorbanan untuk kesuburan laut dan tanah.
Chimu adalah kebudayaan yang berkembang di sekitar Trujilo sekitar tahun 900 Masehi. Kebudayaan ini mulai punah pada 1470 sejak pasukan Inca yang dipimpin Tupac Inca Yupanqui menaklukkan kawasan tersebut.
Foto: REUTERS/ Mariana Bazo
Patung tanah liat peninggalan kebudayaan Chimu pra-Inca ditampilkan di Museum Huaca de La Luna di Trujillo, Peru.
Foto: REUTERS/ Mariana Bazo
Seorang pekerja membersihkan dinding kuil Huaca de La Luna di Trujillo, Peru.
Foto: REUTERS/ Mariana Bazo
Sebuah bejana peninggalan kebudayaan Chimu pra-Inca ditampilkan di Museum Huaca de La Luna di Trujillo, Peru.
Foto: REUTERS/ Mariana Bazo
Patung kayu peninggalan kebudayaan Chimu pra-Inca ditampilkan di Museum Huaca de La Luna di Trujillo, Peru.
Foto: REUTERS/ Mariana Bazo
Sebuah artefak peninggalan kebudayaan Chimu pra-Inca ditampilkan di Museum Huaca de La Luna di Trujillo, Peru.
Foto: REUTERS/ Mariana Bazo
Seorang pekerja membersihkan dinding kuil Huaca de La Luna di Trujillo, Peru.
Sumber :
vivanews.com

Ilmuwan Jepang Ciptakan Otak Transparan

Ilmuwan Jepang berhasil menciptakan otak transparan. Dengan menggunakan larutan bernama Sca le, ilmuwan itu megubah otak putih tikus yang semula berwarna keruh menjadi sebening kristal.
Otak transparan yang diciptakan bisa membantu ilmuwan melihat penanda fluorescent yang disisipkan pada tikus putih. Medical imaging memasuki era baru dengan penciptaan otak transparan ini.
“Penelitian kami saat ini memang fokus pada otak tikus, namun aplikasinya tak terbatas pada tikus maupun otak,” kata Atsushi Miyawaki, peneliti RIKEN Brain Institute Jepang yang menciptakan otak transparan ini.
“Kami bisa mengembangkan pemakaian Sca le untuk organ lain seperti jantung, otot dan ginjal serta pada jaringan dari primata dan sampel biopsi manusia,” lanjut Miyawaki seperti dikutip National Geographic.
Sca le merupakan larutan yang terbuat dari bahan yang relatif sederhana. Komposisinya adalah urea (senyawa utama pada urin), gliserol (senyawa yang juga terdapat pada sabun) dan deterjen yang disebut Triton X. Untuk membuat otak transparan, organ otak direndam selama 2 minggu dalam larutan ini.
Tak seperti larutan lain yang juga digunakan untuk membantu melihat otak, Sca le tak menghilangkan penanda fluorescent. Selama ini, penanda fluorescent dipakai untuk membantu fluorescent imaging.
Teknik fluorescent imaging sendiri digunakan untuk memetakan arsitektur otak, mulai jaringan saraf, pembuluh darah dan struktur lain.
Otak transparan yang diciptakan bisa membantu pemetaan arsitektur otak. Lebih luasnya, organ transparan bisa membantu pencitraan awal sebelum melakukan pencitraan yang lebih mahal seperti CT Scan dan MRI.
Aplikasi untuk penanganan penyakit, dokter bisa menganalisa apakah perawatan yang diberikan benar-benar berdampak pada organ target. Ini hal yang belum bisa dilakukan sebelumnya dalam dunia medis.
Meski banyak manfaatnya, larutan Sca le tidak akan digunakan segera secara luas. Miyawaki mengatakan, Sca le saat ini masih terlalu toksik untuk digunakan.
“Saat ini kami sedang mencari kandidat reagen lain yang memungkinkan kita mempelajari jaringan hidup dengan cara yang sama dengan transparansi yang lebih rendah,” jelas Miyawaki. Penemuan Miyawaki dipublikasikan di Jurnal Nature Neuroscience.
Sumber :
kompas.com

Peneliti Berhasil Ciptakan Otak Buatan Dalam Ukuran Mikro

Tim peneliti dari University of Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, mampu menciptakan otak buatan yang berfungsi baik. Otak buatan berukuran mikro ini bisa merekam memori dalam waktu 12 detik.
Otak buatan ini terdiri dari 40 hingga 60 sel saraf yang diambil dari hipokampus otak tikus. Peneliti mengembangkan organ ini dengan melekatkan lapisan protein dan cakram silikon, lalu menambahkan sel otak dari embrio tikus.
Lapisan protein menjadi medium bagi pertumbuhan sel otak yang berjalin satu sama lain menghasilkan jaringan saraf otak berbentuk cincin.
Usai menghubungkan sel-sel saraf, peneliti memeriksa respon organ dengan mengalirkan arus listrik. Hasilnya, kejutan arus listrik bisa memutari jaringan saraf dan bertahan selama 12 detik. Angka ini jauh melampaui harapan karena perkiraan semula menunjukkan pulsa listrik hanya bertahan selama seperempat detik.
Memori singkat pada sel saraf bekerja hampir mirip dengan memori panjang pada manusia dan binatang. Prinsip kerja memori adalah menyimpan rangsangan cukup lama pada jaringan saraf meski rangsangan tersebut sudah hilang.
“Berbeda dengan sel lainnya, sel saraf terhubung satu sama lain dan bergantung pada jaringan ini. Fungsi satu sel saraf bisa berbeda jika mereka membentuk jaringan,” ujar Kepala Tim Penelitian dari Jurusan Rekayasa Biologi, University of Pittsburgh, Henry Zeringue, di laman kampusnya.
Penelitian Zeringue belum usai. Ia bersama rekan-rekannya akan terus mengembangkan otak buatan yang lebih besar dan rumit sehingga bisa mengungkap cara otak manusia mengirim sinyal dan menyimpan informasi dengan efektif. “Kami bisa menelusuri proses mengingat pada manusia.”
Sumber :
tempointeraktif.com